Suamiku lagi kena kaze, ga doyan makan, pengen mie pangsit pak tuwek hehehe...
Pak tuwek adalah julukan bagi seorang penjual mie pangsit langganan kami di jolotundo yang umurnya lebih dari 60 tahun. Pak tuwek ini selain pangsitnya enak juga banyak dan murah. Seringkali suami termasuk aku membeli hanya untuk meyenangkan hati pak tuwek, karena biasanya kalo sepi dia akan berhenti depan rumah dan menunggu dengan men- ting ting, suara sendok dipukulkan ke mangkuk.
Pak tuwek itu sering dianggap tuli sama orang-orang di kampung, karena setiap kali diajak bicara tidak pernah menjawab. Entah kenapa tidak denganku dan ayah mertua. Kami berdua adalah orang ajaib kata keluargaku dan keluarga mas. Karena hanya kami yang berhasil mengajak bicara pak tuwek bahkan sampai tertawa terbahak-bahak. Adikku meski orangnya lebih rame dan lebih nggrappyak ketimbang aku, tidak pernah berhasil mengajak bicara pak tuwek. Bahkan adikku yang bungsu menjuluki pak tuwek sebagai pacar baru hehehe....
Sudah 2 tahun lebih meninggalkan surabaya termasuk Pak tuwek, semoga dia sehat2 saja...sehingga aku masih bisa menikmati pangsitnya pas pulang nanti.
Pangsit ini mirip dengan pak tuwek, menggunakan ayam dada untuk taburan ayam dan dibuat keset. Bumbunya sama dengan disini hanya saja dibuat keset dan di masukkan bawang daun yang banyak.
Kalo suami sukanya telur goreng mata sapi, sehingga aku buatkan spesial mie pangsit untuknya. パピちゃん。。。早く元気になってね。。。愛している
Thursday, October 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment